Pengertian Brainwave Adalah,- Mungkin bagi Anda, kata brainwave entrainment akan terdengar asing di telinga. Namun di dunia bagian barat sana, brainwave entrainment sudah terkenal sekali sejak tahun 1839-an. Ketika ilmuwan Heinrich Wilhelm Dove menemukan teknologi binaural beats.
Apa Itu Brainwave?
Brainwave Entrainment sendiri dalam bahasa indonesia bermakna terapi gelombang otak. Sedangkan pengertian brainwave entrainment sendiri adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyebabkan gelombang frekuensi jatuh ke langkah dengan stimulus periodik yang memiliki frekuensi yang sesuai untuk otak yang dimaksudkan secara sengaja (misalnya, untuk mendorong tidur, meningkatkan IQ, meningkatkan pertumbuhan badan, dll), Biasanya dilakukan dengan mendengarkan Binnaural beats (irama didalam brainwave) tertentu sesuai dengan mainset yang kita inginkan.
Bila kita terjemahkan secara sederhana, brainwave adalah stimulasi musik yang bila kita dengarkan secara berkala/terus-menerus akan memiliki dampak pada kehidupan
nyata. Misalnya, Jika kita ingin jadi pintar, maka cukup
dengan mendengarkan Brainwave brain booster yang rutin, dijamin kita akan menjadi pintar.
Teknologi brainwave sendiri sudah lama dirasakan manfaatnya untuk
meningkatkan potensi diri dan mengatasi berbagai masalah, namun sangat
disayangkan teknologi ini masih terlihat begitu asing untuk kebanyakan
masyarakan Indonesia dikarenakan minimnya informasi dan faktor
kelangkaan produk tersebut di tanah air.
Tapi Anda tidak perlu khawatir karena sekarang sudah mulai banyak sekali perusahaan yang membawa teknologi terapi gelombang otak dari barat dan mengadakannya di Indonesia. Salah satunya adalah dari CV Karya Abadi, yang melalui website terapi gelombang otak.
Untuk lebih memahami cara kerja sebuah brainwave, ada baiknya Anda perhatikan dengan seksama penjelasan tentang brainwave dibawah ini.
Gelombang Otak Manusia
Perlu Anda ketahui. Otak manusia terdiri dari berbagai macam bagian, seperti Cerebrum, Cerebellum, Sistem Limbic, Brain Stem dan bagian otak yang lainnya. Salah satu bagian dari otak manusia yang membantu manusia untuk menjalani aktivitasnya adalah sel otak (Neuron). Setiap neuron ini terdiri dari cabang atau dendrit yang bisa berjumlah milyaran.
Masing-masing neuron saling berkomunikasi dengan cara memancarkan gelombang listrik yang akan mengaktifkan atau menjalankan organ tubuh lainnya untuk membantu manusia menjalani aktivitasnya. Gelombang listrik yang dikeluarkan oleh neuron dalam otak inilah yang disebut "gelombang otak" atau brainwave.
Gelombang otak atau brainwave inilah yang mendorong manusia untuk bisa menjalani setiap aktivitasnya dengan baik. Apabila otak tidak lagi mengeluarkan gelombang otak, maka otak tersebut sudah tidak berfungsi, karena secara otomatis, manusia yang otaknya tidak bisa menghasilkan gelombang otak, tidak akan bisa beraktivitas dengan baik. Salah satu dampak negatif ketika otak tidak bisa menghasilkan gelombang otak adalah, gangguan psikologis berat, seperti stres, depresi, frustasi, tidak memiliki semangat untuk hidup dan lain-lain.
Mengapa gelombang otak mempengaruhi kualitas kehidupan manusia?
Perlu Anda ketahui, penelitian tentang gelombang otak ini sudah dilakukan sejak tahun 1889, hanya saja mulai terbukti pada tahun 1929, dimana Hans Berger, seorang psikiater Jerman, menemukan Electro Encephalograph (EEG) yang bisa digunakan untuk mengukur gelombang listrik yang dihasilkan otak. Sejak saat itulah teknologi berbasis Gelombang Otak (Brainwave) untuk meningkatkan kemampuan pikiran dan perkembangan diri manusia mulai berkembang pesat di seluruh dunia.
Dari hasil pengukuran gelombang otak pada otak manusia yang dilakukan dengan menggunakan Tehnologi EEG, ternyata terbukti bahwa semua aktivitas yang dilakukan oleh manusia menghasilkan frekuensi gelombang otak yang berbeda-beda. Misalnya, ketika seseorang itu tidur, maka gelombang otak yang dihasilkan adalah Delta, sedangkan ketika seseorang itu sedang waspada, maka frekuensi gelombang otak yang dihasilkan adalah Beta.
Penelitian tersebut juga membuktikan, bahwa ketika otak manusia tidak bisa menghasilkan frekuensi gelombang otak, maka akan terjadi permasalahan, seperti hilangnya konsentrasi, mudah mengalami stress, depresi, atau frustasi, tidak bisa memiliki semangat hidup, mudah terkena radiasi maupun virus, mudah terserang penyakit, dan banyak yang lainnya.
Dari hasil pengukuran gelombang otak pada otak manusia yang dilakukan dengan menggunakan Tehnologi EEG, ternyata terbukti bahwa semua aktivitas yang dilakukan oleh manusia menghasilkan frekuensi gelombang otak yang berbeda-beda. Misalnya, ketika seseorang itu tidur, maka gelombang otak yang dihasilkan adalah Delta, sedangkan ketika seseorang itu sedang waspada, maka frekuensi gelombang otak yang dihasilkan adalah Beta.
Penelitian tersebut juga membuktikan, bahwa ketika otak manusia tidak bisa menghasilkan frekuensi gelombang otak, maka akan terjadi permasalahan, seperti hilangnya konsentrasi, mudah mengalami stress, depresi, atau frustasi, tidak bisa memiliki semangat hidup, mudah terkena radiasi maupun virus, mudah terserang penyakit, dan banyak yang lainnya.
Inilah Macam-Macam Frekuensi Gelombang Otak Manusia
Frekuensi yang ada dan efek yang dihasilkan dari masing-masing frekuensi telah dipelajari oleh para ilmuwan selama 40 tahun yang lalu, terutama Robert Monroe dari The Institute Monroe yang telah diakui dan terakreditasi.
Dari penelitian yang dilakukan dan pada kekuatan temuan Monroes, ia menyimpulkan bahwa frekuensi gelombang otak yang diinduksi melalui penggunaan binaural beats dapat menyebabkan berbagai efek tertentu.
Tapi Monroe pasti tidak sendirian dalam melakukan penelitiannya tersebut. Ada banyak ilmuwan lain yang juga mencatat bahwa frekuensi gelombang otak yang lebih rendah disertai dengan kondisi relaksasi yang mendalam, dapat meningkatkan kreativitas, euforia, perhatian yang sangat terfokus, kemampuan belajar yang meningkat, kesadaran spiritual, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Berikut adalah daftar dari frekuensi gelombang Delta, Theta, Alpha, dan Beta dan efek yang diberikan dari masing-masing frekuensi tersebut di bawah pengaruh binaural beats yang telah diteliti secara ilmiah.
Frekuensi Delta
Dari penelitian yang dilakukan dan pada kekuatan temuan Monroes, ia menyimpulkan bahwa frekuensi gelombang otak yang diinduksi melalui penggunaan binaural beats dapat menyebabkan berbagai efek tertentu.
Tapi Monroe pasti tidak sendirian dalam melakukan penelitiannya tersebut. Ada banyak ilmuwan lain yang juga mencatat bahwa frekuensi gelombang otak yang lebih rendah disertai dengan kondisi relaksasi yang mendalam, dapat meningkatkan kreativitas, euforia, perhatian yang sangat terfokus, kemampuan belajar yang meningkat, kesadaran spiritual, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Berikut adalah daftar dari frekuensi gelombang Delta, Theta, Alpha, dan Beta dan efek yang diberikan dari masing-masing frekuensi tersebut di bawah pengaruh binaural beats yang telah diteliti secara ilmiah.
Frekuensi Delta
Frekuensi Delta berkisar dari 0.1Hz sampai 3.9Hz. Ketika tubuh kita berada dalam frekuensi ini, maka tubuh akan lebih mampu untuk melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki sel-sel yang rusak dan akan terus berkembang.
Frekuensi gelombang otak Delta juga dapat digunakan untuk mengakses pikiran bawah sadar dibawah pengaruh binaural beats yang paling kuat. Binaural beats dalam rentang frekuensi Delta, dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur, menyembuhkan insomnia, membantu masalah tekanan emosional, meningkatkan kesejahteraan, mencapai kondisi meditasi yang sangat mendalam, menghilangkan nyeri, dan berbagai hal lain.
Frekuensi Theta
Kita bisa berada pada frekuensi gelombang otak theta pada saat kita dalam kondisi bermimpi. Frekuensi ini hampir tidak bias muncul bagi orang dewasa ketika mereka sedang bangun dan terjaga. Mereka umumnya bisa mencapai frekuensi Theta ini pada saat mereka jatuh tertidur atau mereka bisa mencapai frekuensi ini dengan kondisi terjaga hanya dengan menggunakan bantuan binaural beats kecuali mereka seorang meditator yang telah berpengalaman dan anak-anak yang berada dibawah usia 13th.
Ketika Anda bisa mencapai frekuensi Theta, maka ada berbagai efek yang Anda rasakan. Anda menjadi jauh lebih sadar secara spiritual dan memiliki perasaan kedamaian batin yang lengkap. Anda menjadi lebih sadar dengan adanya bimbingan batin Anda.
Frekuensi Theta digunakan untuk berbagai kondisi permasalahan. Termasuk untuk meningkatkan kekuatan belajar dan kemampuan memori, meningkat kreativitas, perubahan perilaku yang lebih baik atau menghilangkan masalah kecanduan, mengubah keyakinan yang secara tidak sadar telah membatasi hidup Anda untuk bergerak maju, penyembuhan fisik dan emosional, menyingkirkan rasa takut, dan santai.
Frekuensi Theta juga dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih spiritual seperti pengalaman out-of-body (proyeksi astral), meditasi yang dalam, melihat dengan jarak jauh, telepati, meningkatkan kemampuan psikis, dan mencapai keadaan kesadaran yang lebih tinggi.
Frekuensi Alpha
Kita juga bisa mencapai kondisi ini ketika kita sedang melamun atau membaca. Binaural beats yang menggunakan frekuensi gelombang otak Alpha digunakan untuk meningkatkan relaksasi, proses pembelajaran yang super, fokus secara intens, meditasi ringan, dan meningkat hormon serotonin. Frekuensi Alpha juga merupakan pintu awal untuk bisa memasuki pikiran bawah sadar.
Frekuensi Beta
Namun, frekuensi Beta juga dapat dikaitkan dengan hal-hal yang negatif termasuk kecemasan, stres, penyakit, frustrasi, khawatir, marah, dan takut. Binaural beats dengan menggunakan frekuensi gelombang Beta digunakan untuk meningkatkan energi, pengambilan keputusan yang tepat, motivasi, dan meningkatkan kewaspadaan.
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.